Teror di mobil
“Awas portal!” sambil menundukkan kepala
“eh..eh ada bis dari kiri tuh..” sambil badan condong ke kanan
“Iiih.!!” Sambil memejamkan mata, badan berkerut dan kaki diangkat
Jeritan jeritan kecil dan aksi seperti itu tentunya sudah menjadi menu standar di kuping para pria yang sedang menyupiri wanita. Pertama-tama saya mengalami hal itu, saya ber asumsi bahwa cara nyetir saya memang masih agak mengerikan. Maklumlah anak muda dan masih baru-baru bisa nyetir. Tapi setelah saya semakin jago nyetir dan berhasil mendapatkan pengakuan dari teman-teman dekat saya sebagai salah satu orang yang menyupir dengan tingkat kenyamanan dan keamanan penumpang yang tinggi, ternyata jumlah jeritan-jeritan itu tidak berkurang kalau sedang menyupiri ibu, pacar atau teman wanita saya. Kenapa ya?
Hal ini sempat jadi pembahasan hangat di tempat nongkrong kami. Karena kami semua merasa sebal, kami membuat penelitian singkat dengan beberapa percobaan kecil untuk mencari solusi jeritan-jeritan yang mengganggu konsentrasi itu. Kami berusaha keras meningkatkan performa cara menyetir. Hasilnya? Biarpun kami sudah berusaha menyetir seaman mungkin (dalam beberapa kejadian, mobil teman saya diklakson oleh mobil di belakangnya yang tidak sabar), jeritan-jeritan masih tetap ada dengan jumlah yang hampir tidak berkurang. Bingung bukan?
Kuantitas dan kualitas teriakan-terian itu berbanding lurus dengan kedekatan hubungan antara yang menyupir (pria) dan yang disupiri (wanita). Dalam artian, semakin dekat ikatan hubungan keduanya, maka jumlah jeritan akan semakin sering terdengar. Paling parah tentunya jika seorang anak yang sedang menyupiri ibunya. Bisa-bisa sepanjang jalan menjadi kuliah singkat tentang cara berkendara yang aman dst dst dst.
Apabila kondisinya dibalik, sang wanita yang nyetir dan pria yang disetiri melakukan banyak protes tentang cara menyetirnya, 90% kemungkinan kalimat pertama yang akan diucapkan adalah “Diem ah, bawel!” Dan buat pasangan, biasanya akan dilanjutkan dengan perang mulut dan akhirnya jadi berantem. Padahal, hampir semua teman saya mengeluhkan cara menyetir ibu, pacar, atau istri mereka yang masih jauh dari memuaskan. Hal ini sudah dibuktikan dengan adanya keluhan hampir semua sopir yang saya kenal apabila melihat mobil yang posisinya bikin kagok semua orang dan akhirnya bikin macet “Pasti sopirnya cewe’!!”
Kadang saya suka iri dengan supir bis dan angkutan umum lain. Mereka jelas-jelas merupakan salah satu komunitas pengemudi kendaraan dengan tingkat keamanan dan kenyamanan paling parah di muka bumi ini. Jangankan ibu hamil, seorang peraih medali emas beladiri sekalipun bisa memejamkan mata saking ngeri-nya dengan akibat yang bisa terjadi oleh maneuver-manuver luar biasa mereka.Tapi mereka tidak pernah ambil pusing dengan semua kengerian dan protes para penumpang. Kalau ada yang protes, mereka tinggal bilang “Turun aja kalo takut”
Satu hal yang kami heran, Jeritan dan protes sangat jarang terdengar sampai hampir tidak terdengar sama sekali apabila wanita yang kami supiri masih dalam status PDKT alias ‘pendekatan’. Padahal pada waktu statusnya hanya sebagai teman, mereka cukup bawel mengomentari cara menyetir kami. Ketika statusnya ‘meningkat’ menjadi calon pacar, komentar hampir tak terdengar. Setelah resmi jadi pacar, barulah mereka kembali bawel dengan intensitas yang lebih dari 2 kali lipat dibanding sebelumnya. Berdasar kejadian itu, teman saya mengambil kesimpulan bahwa wanita adalah penipu terbesar dengan mengganti ‘kemasan’ ketika barang dipasarkan, hahaha.
Seorang istri sangat kesal karena suaminya yang sedang menemani dia memasak di dapur tak henti-hentinya memberi instruksi tentang cara memasak kepadanya. Mulai dari member garam, cara mengaduk sayur sampai besarnya potongan tempe yang akan digoreng. Setelah beberapa lama, dia membentak suaminya “Sudahlah, aku jauh lebih tau mengenai masakan dan cara memasak daripadamu. Kamu tunggu di ruang tengah saja sambil nonton TV!” Suaminya dengan tenang meninggalkan dapur “Begitulah yang kurasakan kalau lagi menyetir mobil.”
he he..pas banget neh hampir rata2 dialami semua pria. setuju hidup daniel..!!
ReplyDelete