Pages

Friday, 30 January 2009

Simalakama Mantan

Ada satu hal yang akan selalu menjadi duri dalam daging dalam suatu hubungan anatra laki-laki dan perempuan. Baik yang masih pacaran maupun yang sudah menikah. Yaitu mengenai mantan, baik mantan pacar apalagi mantan istri/suami. Ada sebuah hukum tidak tertulis yang sudah menjadi rahasia umum bahwa kami (saya, teman-teman saya dan hampir semua lelaki di seluruh dunia) DILARANG melakukan kontak sekecil apapun dengan mantan pacar kami. Aturan ini tentunya datang dari pasangan kami yang akan memberikan hukuman yang sangat berat apabila 'mencium' ataupun 'mencurigai' adanya kontak sekecil apapun dengan para mantan.

Tanda-tanda mengenai aturan ini sudah muncul sejak masa pendekatan sebelum masuk ke fase pacaran. 'Kamu sebelumnya sudah berapa kali pacaran?' Adalah pertanyaan standard yang sudah pasti ditanyakan dengan berbagai cara atau versi. Selanjutnya mereka akan menyelidiki, dimanakah para mantan mantan itu berada, bagaimana hubungannya sekarang dan lain-lain. Hal ini adalah SOP (Standard Operation Procedure) dari pihak perempuan untuk mengetahui bibit, bebet dan bobot sang pacar. Terutama untuk mengetahui kira-kira berapa banyak dan berapa besar 'bahaya laten’ yang mungkin bisa mengganggu poleksosbud hubungan kedua belah pihak.

Bagi para laki-laki, jangan harap penyelidikan akan berakhir setelah pihak perempuan mengetahui info-info dasar mengenai para mantan. Interogasi akan terus berlanjut secara gerilya dan simultan selam bertahun-tahun bahkan bisa jadi seumur hidup. Perempuan sangat pintar mengatur strategi dalam mengumpulkan potongan-potongan informasi yang diberikan pasangannya. Kewaspadaan harus ditingkatkan terutama dalam hal mengingat jawaban yang sudah pernah diberikan bertahun-tahun lalu. Bahkan jawaban bercanda sekalipun bisa dijadikan 'clue' atau petunjuk untuk mengorek informasi yang sifatnya 'classified'.

Sebenarnya bagi kami para lelaki yang sudah pernah memiliki mantan pacar, sang mantan pacar umumnya tidak menjadi ancaman serius. Karena bagi kami, yang sudah lewat biarlah berlalu, toh kita harus maju. Hal ini sangat disetujui oleh teman-teman nongkrong saya.

Kami sudah pernah melakukan percobaan dengan urusan 'mantan' ini. Kami kembali menemui mantan kami yang sudah lama tidak bertemu. Apa yang terjadi? Setelah berpisah sekian lama, umumnya kedua belah pihak sudah mengalami perubahan yang cukup berarti. Tidak banyak dari kami yang memutuskan untuk kembali mencoba jalan yang sudah pernah dilalui itu. Karena jalan itu sudah pernah dicoba dan tidak mulus kan? Selain itu perubahan yang sudah terjadi antara kedua pihak biasanya cukup signifikan dan sudah tidak cocok dengan kondisi lapangan yang ada sekarang. Dari pihak para mantan pun tidak banyak yang memutuskan untuk ‘berusaha’ mengulang cerita lama yang sudah pernah tertulis.

Tapi jangan harap argumen ini akan mempan di hadapan para wanita itu. Semakin banyak berargumen, maka kecurigaan akan semakin meningkat. Dan bila kecurigaan semakin meningkat, maka jangan berharap tingkat kenyamanan hidup anda akan berada di level yang diinginkan. Teror, interogasi dan lain-lain sejenisnya akan mendera dari berbagai sudut, bahkan dari hal yang paling tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Makanya, apabila ada pertanyaan “Kamu sudah berapa kali pacaran?”, maka jawaban yang paling aman adalah “Belum pernah ko’, kamu kan cinta pertamaku” hahahaha.

No comments:

Post a Comment